Rabu, 05 April 2017
Jumat, 13 Januari 2017
BUDI: Meningkatkan Kualifikasi Akademik Anda sebagai Dosen
BUDI: Meningkatkan Kualifikasi Akademik Anda sebagai Dosen
Melalui BUDI, pemerintah berupaya meningkatkan kualifikasi dosen.
Sebagaimana BPP, program BUDI memberikan pilihan untuk menempuh program pascasarjana dalam negeri dan magister baik di dalam maupun di luar negeri Khusus untuk progam dalam negeri memberikan pilihan studi lanjut pada jenjang magister dan doktor, sementara untuk program luar negeri hanya memberikan beasiswa untuk melanjutkan studi pada jenjang doktor (S3).
Dosen yang menyandang gelar doktor baru mencapai 30.263 atau 13 persen. Semanatara, jumlah tenaga pendidik yang masih menyandang gelar S-1 masih tergolong relatif besar, yaitu 46.479 dosen atau 20 persen dari kelompok sarjana (Puspawarna Pendidikan Tinggi Indonesia 2011-2015).
Meskipun jumlah tersebut belum memenuhi kualifikasi dan kompetensi dalam pembelajaran perguruan tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah masih memberikan tolerandi dan melakukan upaya proaktif dengan skema pemberian beasiswa bagi dosen untuk menempuh program magister.
Sebagaimana amanat UU RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mensyaratkan kualifikasi akademik minimum bagi dosen adalah lulusan program magister untuk program pendidikan diploma dan sarjana, serta lulusan program doktor untuk program pendidikan pascasarjana.
Selain itu, berdasarkan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) 2015, mayoritas dosen berpendidikan S-2 berjumlah mencapai 159.820 orang atau sekitar 67 persen dari kelompok sarjana.
Saat ini Kemenristekdikti melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Imu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ditjen SDID) telah mengganti skema program BPP-DN dan BPP-LN dengan Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI). Dimana program ini tidak lagi bergantung pada APBN, melainkan sinergi bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kemenkeu dengan Kemenritekdikti.
Lebih lanjut, berdasarkan data PDDIKTI 2015, jumlah profesor di PTS dan PTN baru mencapai 4.818 atau hanya 2 persen dari total populasi dosen. Berbagai program beasiswa diberikan pemerintah khusus kepada dosen, baik beasiswa dalam negeri maupun luar negeri sebagai upaya untuk meningkatkan kualifikasi akademik dosen.
Jika sebelumnya pemerintah melalui Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN) dan BPP Dalam Negeri (BPP-DN) menggunaan pendanaan dari APBN memberikan pendanaan pendidikan untuk para dosen terbaik PTN dan PTS.
Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam Buku Panduan Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Luar Negeri 2016, dimana dijelaskan bahwa BUDI –LN Kemenristekdikti – LPDP diperuntukkan bagi dosen tetap yang memiliki NIDN dan/atau NIDK pada Perguruan Tinggi di lingkungan Kemenristekdikti yang akan meraih gelar S3.
Baca juga: Cara Membuat PPT yang Komunikatif dan Atraktif
Sama dengan beasiswa dalam negeri, untuk jenjang S3 beasiswa luar negeri memberikan rentang waktu studi selama 36 bulan dan dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) semester. Sebagaimana tujuan awal program ini untuk meningkatkan kualifikasi akademik dosen, sehingga program ini diperuntukkan bagi dosen di lingkungan Kemenristekdikti.
Jangka waktu studi yang dibiayai untuk menempuh program pendidikan S3 adalah maksimum 48 bulan yang dipecah menjadi dua bagian, yaitu 36 bulan dibiayai langsung, dan dapat diperpanjang dua kali 6 (enam) bulan bagi yang memenuhi semua persyaratan, sedangkan untuk program pendidikan S2 maksimum 24 bulan untuk program dalam negeri.
Khusus untuk penerima beasiswa dalam negeri berkewajiban untuk melakukan pemutakhiran perkembangan studinya secara periodik ke laman ini. Untuk beasiswa luar negeri pelamar harus melampirkan unconditional LoA (Letter of Acceptance) dari perguruan tinggi yang dituju serta melampirkan salinan kemampuan berbahasa inggris sesuai yang disyaratkan.
Cara pendaftaran program BUDI dengan mendaftar ke laman ini secara online serta melamar ke perguruan tinggi tujuan tempat studi yang dinginkan. Dimana untuk Daftar Perguruan Tinggi dan Program Studi yang dilingkup dalam program ini baik di dalam maupun di luar negeri telah ditentukan oleh Kemenristekdikti sebagaimana terlampir dalam Pedoman Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia yang dapat Anda download di sini.
Dosen yang dapat melamar program ini dapat berasal dari PTS maupun PTN yang telah memiliki NIDN atau NIDK dengan batas usia 45 tahun untuk S2 dan 50 tahun untuk S3 terhitung per 31 Desember tahun berjalan. Dimana untuk program BUDI –DN persyaratan IPK tidak diberlakukan, meskipun PPs Penyelenggara pada umumnya tetap memiliki persyaratan IPK pada saat proses penerimaan mahasiswa baru. Semoga Berhasil.
perguruan tinggi Indonesia
Referensi:
- Puspawarna Pendidikan
Tinggi Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (http://dikti.go.id/wp-content/uploads/2016/12/Puspawarna-Pendidikan-Tinggi-Indonesia-2011-2015-watermark.pdf)
- Buku Panduan Beasiswa
Unggulan Dosen Indonesia (BUDI) Dalam Negeri 2016 (http://sdm.ugm.ac.id/web/dok/budi-dn-panduan.pdf)
- Buku Panduan Beasiswa
Unggulan Dosen Indonesia (BUDI) Luar Negeri (http://beasiswa.dikti.go.id/bppln/files/panduan/Panduan_BUDI-LN.pdf)
Cara Membuat PPT yang Komunikatif dan Atraktif
Catatan Penting Cara Membuat PPT
Itulah kelima cara membuat PPT yang sering digunakan untuk berbagai bentuk presentasi. Adapun beberapa catatan penting berkenaan pembuatan PPT. Pertama, perihal cara mendelete slide yang telah dibuat. Caranya, dapat dilakukan dengan menempatkan kursor pada slide yang berada di sisi kiri, kemudian tekat delete di keyboard.
Kedua, cara mengatur slide satu dengan slide dua, dapat dilakukan dengan cara drag and drop. Ketiga, cara melihat hasil kreativitas membuat PPT, dapat dipreview. Lokasi privew terletak di sisi sisi kiri, pojok atas. Sedangkan untuk melihat hasil PPT dalam bentuk full screen (keseluruhan) dapat dilihat dengan klik slide show yang berada di pojok bawah kanan. Seperti gambar berikut.
|dosen Indonesia|
Cepat Menguasai PPT
|dosen Indonesia|
Pertama, setelah menghidupkan komputer, kita langsung bisa buka Microsoft
PowerPoint di Microsoft office. Di tahap inilah kita bisa sudah masuk di lembar
kerja. Untuk memulai pengerjaan, kita bisa langsung pilih theme pada
design, pilih salah theme yang kita sukai. Kita juga bisa mengubah warna,
ukuran dan effects.
Cara membuat PPT yang kedua, kita bisa langsung mengetik poin-poin yang
ingin disampaikan. Di lembar kerta PPT, kita bisa mengganti click to add title
dengan judul materi yang ingin disampaikan. Di bawahnya, terdapat kolom click
to add subtitle, kita isi dengan deskripsi atau poin yang ingin kita jelaskan.
Tiga, menambahkan slide baru dibawahnya. Menambah slide dapat menekan
menu home, klik new slide, kemudian bisa pilih layout sesuai selera. Cara cepat
menambah slide, dapat dilakukan dengan menempatkan kursor di slide yang
terlihat disamping kanan, kemudian klik enter. Maka, otomatis akan muncul slide
baru.
Empat, cara membuat PPT yang lebih menarik secara tampilan, bisa
menambahkan animasi tiap slide. Caranya, tempatkan slide yang diinginkan,
kemudian di menu atas, pilih ‘animation’, pilih ditampilan yang kita inginkan.
Baca juga: Ikuti 3 Cara Ini Agar Anda Sadar Pentingnya Menulis Buku
Baca juga: Ikuti 3 Cara Ini Agar Anda Sadar Pentingnya Menulis Buku
Lima, di langkah nomor 4 kita dapat menambahkan suara (di no sound) dan
mengatur kecepatan animasi di kolom fast. Keuntungan PPT sebagai media
presentasi yang atraktif, cara membuat PPT agar atraktif dapat di atur di ‘add
effect’. Berfungsi memodifikasi poin presentasi tampil dengan gerakan melayang,
berkedip dan masih banyak pilihan lain. add effect berada di sisi kanan,
di bawah menu, seperti gambar berikut.
Tips Cara Membuat PPT yang Baik
Powerpoin dikemas lebih singkat, padat jelas, atraktif dan tidak membosankan. Adapun manfaat dari keringkasan dari PPT. Di antarannya, pembaca fokus ke presenter, bukan fokus ke layar yang menjelaskan secara detail lewat tulisan. Sedangkan PPT yang disampaikan sesuai dengan pointer-pointer, yang cukup dilihat hanya sekilas oleh penonton jauh lebih efektif mengajak penonton untuk memperhatikan presenter ketika menjelaskan poin yang ada di PPT.
Tidak semua orang tahu PPT yang baik itu seperti apa. Sebagian orang, ada yang menyajikan data dalam bentuk PowerPoint ditulis secara detail di bagian kolom click to add text, seperti menulis di Ms. Word. Bukan berarti cara itu sepenuhnya salah. Sebagian orang beranggapan fungsi dari PPT adalah membantu presenter mengingatkan pesan yang hendak dijelaskan. Dengan kata lain, penjelasan yang panjang lebar cukup disampaikan oleh presenter ketika presentasi di depan. Sehingga, ketika presentasi ke depan, yang terlihat di layar hanya poin inti. (els)
Langganan:
Postingan (Atom)